Senin, 03 September 2012

FanFiction Naruto | Main Tebak"an Ala Akatsuki (~^o^)~


Pada suatu hari, matahari bersinar dengan terangnya alhasil langit menjadi bolong —baca: siang bolong—. Burung-burung berkicau soalnya kepanasan. Daun-daun berguguran karena terlalu banyak penguapan. Angin berhembus, sayangnya membawa udara panas, alhasil orang-orang di daerah itu.. ngomong-ngomong tentang orang di sana hanya ada sepuluh orang. Ya, sekarang kita sedang berada di markas akatsuki, tempatnya terpencil, jauh dari keramaian, dan mereka tinggal di tempat yang tidak layak untuk ditempati. Jangankan tempatnya, rumahnya saja tidak layak. Menurut Kakuzu, salah satu anggota akatsuki, tinggal di tempat yang jauh dari karamaian itu sangatlah menguntungkan karena tidak perlu membayar pajak.

Ok, back to the story. Nah.. biasanya 'kan ada sepuluh orang, tapi kenapa hanya muncul dua orang saja di markas tersebut?

"Tadaima~" ujar salah satu anggota akatsuki yang baru saja pulang dari misi mereka dengan nada riang, gembira, aman, dan sentosa.

"Taidaimaaa, un," ujar yang satunya lagi dengan nada lesu, letih, lemas, dan lunglai sambil membawa sepuluh kantung kresek yang ntah apa isinya.

BRAK!

Si rambut pirang yang wajahnya terlihat sangat lelah langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa. Sedangkan yang berambut hitam dan wajahnya tidak terlihat —'kan ditutup topeng lollipop— langsung membongkar barang bawaan mereka.

"Tumben ya, yang lain dapet misi barengan gitu.." Deidara mendengus kesal. Ya, tumben sekali delapan anggota lainnya mendapat misi bersamaan.

"Dei-senpai, lihat deh!" ujar Tobi sambil mengacak-acak isi barang bawaan mereka, bukan mereka lebih tepatnya barang bawaan Deidara.

"Tobi! Jangan diacak, un!" protes Deidara yang langsung bangun dari istirahatnya.

"Dei-senpai! Lihat deh, ada boneka barbie loh!"

BUAGH!

"Aduh, Dei-senpai, kenapa Tobi dipukul? Hiks.. hiks.." kata Tobi termehek-mehek. Katanya pake topeng?

"Shht! Sudah senpai bilang, jangan acak isi kantung kresek itu! Itu isinya barang titipin anggota yang lain, un," keluh Deidara kesal.

.

Pertama, Deidara kesal karena dikasih misi berdua sama Tobi. Deidara 'kan gak suka sama Tobi.

Kedua, Deidara dapet misi buat belanja ke pasar gelap. Jah, belanja doang!

Ketiga, mumpung Deidara belanja ke pasar gelap —'kan jarang-jarang tuh— anggota yang lain pada nitip.

Keempat, Deidara dikasih bejet cuma sedikit dari Kakuzu, padahal barang titipin bejibun gitu. Ya, mau gak mau sisanya pake duit Deidara.

Kelima, Deidara terpaksa menenteng semua belanjaan soalnya Tobi udah lari ntah kemana. Cape deh.

.

"Eh.. Dei-senpai, kita lihat titipan Pein-sama yuk!" kata Tobi girang.

"Heh! Masih kecil juga, un!" larang Deidara dengan nada sok-keibu-ibuan.

"Lihat tuh kreseknya Pein-sama, isinya buku sama majalah semua," Tobi menunjuk-nunjuk kresek milik Pein. Tau 'kan isinya apa?

"Hush! Gak boleh, sana tidur, un!" perintah Deidara.

Tobi menggeleng, "Neee? 'Kan masih jam 4 sore, senpai?"

Deidara menghela nafas pasrah, "Terserah kau lah, yang jelas senpai mau tidur, un," Deidara berjalan menuju kamarnya.

BLAM!

"Yah, senpai marah.." meskipun senpainya marah, Tobi tetep melakukan aktifitasnya yaitu mengacak-acak isi kantung kresek. Kurang kerjaan.

Tiba-tiba mata Tobi —emang Tobi punya mata? *BUAGH!*— berhenti di kantung kresek milik Pein. "Ehh? Ini isinya apa ya?" tanyanya dengan nada inosen sambil merogoh isi kantung tersebut. Lalu dikeluarkan semua isinya. "Cosmopolitan, Playboy,
Sex Love *?*,Go Girl, Gadis, Kawanku, Kartini, Mom and Kid*ngarang*, Teka-teki lucu?" gumannya sambil membaca tiap judul dari tumpukan majalah dan buku-buku itu. Lalu tangan Tobi meraih buku yang bertuliskan 'Teka-teki lucu'.

"TOBI!" teriak Deidara —yang tiba-tiba keluar dari arah dapur— sambil melempar panci ke arah kepala Tobi.

BUAGH!

Dan.. pas! Panci itu berhasil mendarat di kepala Tobi, "UGYAAAAA.." teriak Tobi histeris sambil mengelus-elus kepalanya. "Sakit senpai! Uhuhuhu."

"Kan sudah ku bilang, jangan acak isi kantung kreseknya, un!" kata Deidara kesal.

"Gomen senpai, Tobi bosen soalnya," ujar Tobi mencari alasan. "Eh, katanya Senpai mau tidur, kok masih bangun?"

"Iyeee, senpai mau masak dulu. Sini lempar lagi pancinya, un!" perintah Deidara.

"Ok, senpai!" Tobi melempar kembali pancinya.

BUAGH!

Panci itu berhasil mendarat di kepala Deidara. "TOBIIIIIII!" sayangnya, Tobi sudah tidak berada di tempat.

.

.

Deidara sedang merebu
s mie goreng*katanya merebus, kok mie goreng?*. Setelah selesai merebus, Deidara mengangkat panci dan berniat untuk membuang airnya.

"SENPAAAAIIII!" tiba-tiba sosok bertopeng lollipop muncul di depan Deidara yang sedang memegang panci. Karena Deidara tersontak kaget, ia menjatuhkan pancinya. Alhasil, air panasnya tumpah ke kaki Deidara.

"UWAAAAA! KAKI KU KAKU-KAKU*?*"

"Ugyaaaa? Dei-senpai kenapa?" tanya Tobi heran plus panik.

"Baka! Ambilin kotak P3K, un!" suruh Deidara. Tobi langsung lari menuju UKS. Deidara pun akhirnya berjalan ke ruang tamu dengan kaki pincangnya dan duduk di atas sofa. "Uhuhuhu~ panas, panas un.. hiks.. hiksu.." ujarnya sambil termehek-mehek.

"Ini senpai!" tiba-tiba Tobi datang lima detik kemudian sambil membawa kotak P3K.

Deidara membalut kakinya dengan perban. "Baka! Mau apalagi kau?" Deidara mendengus kesal. 'Oh,
nasibbb! Kenapa aku harus dipartnerkan bersama Tobi? Uhuhuhu..' gumannya dalam hati.

Tobi mengambil posisi duduk di sebelah Deidara, "Ngomong-ngomong senpai, Tobi punya teka-teki!"

"Un? Apaan tuh?"

"Nih ya, ada mantra, coba Dei-senpai bilang 'Hilamaya' sebanyak sepuluh kali!" kata Tobi langsung.

"Untuk apa, un?" jawab Deidara ketus.

"Coba dulu senpai!"

Mau gak mau, Deidara menuruti kata-kata Tobi, daripada Tobi bikin ulah lagi. "Hilamaya un, hilamaya un, hilamaya un, hilamaya un, hilamaya un, hilamaya un, bla.. bla.."

"Apa nama puncak tertinggi di dunia?" tanya Tobi di sela-sela ketika Deidara sedang membaca mantra*?*.

"Hilama.. un? Bukan! Himalaya, un!" jawab Deidara dengan nada bangga.

"Salah senpai,"

"Un?"

"Yang benar itu, puncak gunung EVEREST! Hahahaha!"

BUAGH!

Satu pukulan lagi mendarat di muka Tobi, "UNNNNNN!" Deidara mengelus-elus tangannya gara-gara pukulannya gak mempan. 'Kan Topi pake topeng. "Sok tahu kamu!"

"Senpai, Himalaya itu nama pegununang, sedangkan Tobi 'kan nanyain puncak gunung tertinggi," jelas Tobi yang berhasil membuat Deidara gondok, "Ada lagi senpai," lanjut Tobi lagi.

"Un?"

"Belalang apa yang loncatnya melebihi menara eiffel?" tanya Tobi.

"Un..." Deidara mengelus-elus dagunya, "Gak tau, un?"

"Jawabannya semua belalang, senpai! Soalnya menara eiffel gak bisa loncat tuh," Tobi terkekeh-kekeh.

"Un! Jadi mau nantangin tebak-tebakan nih? Ok, un!" tantang Deidara, "Kenapa anak babi jalannya nunduk, un?"

"Oh.. soalnya malu, 'kan orang tuanya babi," jawab Tobi dengan penuh kemenangan.

"Salah, un!"

"Loh, terus kenapa senpai?"

"Soalnya malu wajahnya mirip sama kamu, Tobi,"

Mendengar ejekan Deidara, Tobi langsung nangis, "Ugyaaaaaa~ Tobi-chan 'kan anak baik! Jadi wajah Tobi gak mirip sama babi. Masih jelekan wajah Kisame-chan kok! Uhuhuhu.." rengek Tobi.

Deidara menepuk mukanya dengan sebelah tangan. "Ah! Kamu tidak bisa diajak bercanda. Ya sudah, cup cup, jangan nangis.." hibur Deidara.

"Bener 'kan senpai? Wajah Tobi gak mirip sama babi? Hiks.. hiks.."

"Iya.. iya.."

"Tobi anak baik 'kan?"

"Iya.. iya.."

"Tobi berbakti kepada senpai 'kan?"

"Iyaaaaaaa..."

"Tobi—"

"STOP!"

"Ok, Tobi ada tebak-tebakan lagi dong!" guman Tobi riang.

"Apa, un?"

"Kenapa pohon kelapa di depan rumah harus ditebang?" tanyanya.

"Un.. un.. oh.. soalnya menghalangi jalan, un!" jawab Deidara sok benar.

"Salah! Soalnya kalau dicabut berat, senpai," Deidara pun sweatdrop.

"UUUUUNN!" teriak Deidara kesal. Gimana gak kesal? Dari tadi jawab disalahin mulu. "Sekarang giliranku!"

"Ok, senpai!" guman Tobi yang sudah siap ditanya gurunya. Kaya' anak TK saja.

"Di sebuah keranjang terdapat lima bola berwarna hijau, dua bola berwarna kuning, dan tiga bola berwarna hijau. Jika bola berwarna kuning diambil satu, berapa peluang terambilnya bola berwarna hijau?"

"UGYAAAAAA! Dei-senpai, itu bukan teka-teki namanya! Itu namanya soal!" kata Tobi kesal sambil memanyunkan bibirnya lima senti. Memangnya kelihatan, Tob?

"Hahahaha, bercanda, un!" Deidara tertawa termehek-mehek, ehh? Terkekeh-kekeh. Soalnya Deidara juga gak tahu jawabannya. Jangankan Deidara, author saja tidak tahu.

"Terus apa pertanyaannya, senpai? Tobi udah siap angkat tangan nih!"

"Ok, un. Jadi.. ceritanya nih, Tobi jadi supir bus—"

"HUEEEEE! Tobi gak mau jadi supir! Kalo udah gede nanti Tobi pengennya jadi astronot!" Tobi mulai menangis lagi. Deidara sweatdrop.

"To.. Tobi, senpai belum selesai ngomong, un, 'kan ceritanya, un!" terang Deidara.

Tobi berhenti menangis, "Bener ya senpai? Nanti Tobi kalo udah gede, Tobi gak jadi supir bus?"

"Iya.. iya.."

"Tobi anak baik 'kan?"

"Iya.. iya.."

"Tobi berbakti kepada senpai 'kan?"

"Iyaaaaaaaaa..."

"Tobi—"

"DIAM!"

"Ok, senpai! Jadi apa pertanyaanya?" kata Tobi to the point.

Deidara menarik nafas, da
n tidak keluar lagi, ehh? Dan dikeluarkan lagi, "Jadi, ceritanya.. ingat! Ce-ri-ta-nya Tobi itu jadi supir bus di perusahaan blue bird. Terus Tobi lagi ngendarain bus dan berhenti di halte pertama. Di halte pertama naik sepuluh orang. Di halte kedua naik tujuh orang, turun lima orang. Di halte ketiga naik enam orang dan turun delapan orang. Per—"

Tiba-tiba Tobi memotong, "Kyaaaaaa! Kenapa matematika lagi?" keluh Tobi kesal.

"Belum selesai Tobi, dengerin dulu, un!" akhirnya Tobi diam, "Jadi, supir bus itu pake baju apa, un?"

"Uhh.. kok gak nyambung? Aha! Supir busnya pake baju kerja blue birdnya dong! 'Kan kerja di perusahaan blue bird," jawab Tobi penuh kebenaran.

"Salah!" raut wajah Tobi menjadi suram dalam waktu setengah detik.

"Supirnya pake baju hitam dan ada awan merahnya, plus topeng lollipop. Hahaha.." Deidara tertawa terbahak-bahak. Tobi pun ikut tertawa, tapi raut wajahnya langsung berubah menjadi tanda tanya.

"Kok gitu senpai?"

"Iya, soalnya Tobi lagi pake jubah akatsuki sekarang, un!" Deidara tertawa lagi.

"Gak lucu, un. Tobi gak ngerti un." jangankan Tobi, author dan mungkin para pembaca juga tidak mengerti.

Karena kesal, Deidara menginjak kaki Tobi. "UUUUUUNNN! Kaki Ku Kaku-kaku!" teriak Deidara kesakitan, 'kan kakinya Deidara lagi luka. Gimana sih?

"Senpai! Tobi ada tebak-tebakan lagi loh!" ujar Tobi kembali ke ekspresi semula.

Deidara hanya diam saja sambil meratapi nasib kakinya. "Mengapa why selalu always tetapi but tidak pernah never?" tanya Tobi.

Seribu tanda tanya muncul di atas rambut pirang Deidara. "Un?"

"Hahahaha, karena because itu that. Hahahahaha.." tawa Tobi terbahak-bahak. Deidara langsung mencari kamusnya.

"Why itu mengapa, always itu selalu, but itu tetapi, tidak pernah itu never, because itu karena, that itu itu. Loh kok, un?"

"Hayolo, Dei-senpai tidak bisa berbahasa inggris dengan benar," ejek Tobi. Deidara berniat menghajar Tobi lagi, tetapi melihat kondisi tangan dan kaki yang tidak memungkinkan ia lebih memilih diam.

"Ok, sekarang giliran senpai lagi, un," Deidara mengelus-elus dagusnya sambil berpikir. "Gajah terbang dengan apa? Hayoloooo, un.."

"Ehh? Dengan sayap!" jawab Tobi asal.

"Salah, dengan susah payah, un! Hahahaha," Deidara tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Tobi diam seratus bahasa.

"Garing senpai."

Mendengar itu, Deidara langsung pundung.

"Tobi ada lagi senpai. Nih, Tobi baca dulu bukunya Pein-senpai." Tobi membuka buku 'Teka-teki lucu' milik Pein.

"Curang! Lihat buku," protes Deidara.

"Nyamuk nabrak mobil, mobilnya terbalik, salah siapa hayoooo?" tanya Tobi langsung tanpa menghiraukan keluhan Deidara.

"Un?" tanya Deidara langsung juga. Soalnya percuma kalau dijawab pasti nanti disalahin lagi.

"Salah pertanyaanya dong! Masa' nyamuk nabrak mobil, mobilnya terbalik? Ckckck," Deidara langsung sweatdrop.

Tiba-tiba lampu di atas kepalanya menyala, "Senpai punya pertanyaan lagi, un," kata Deidara.

"Apa, senpai?"

"Apa bukti kalau wortel sehat untuk mata, un?"

"Um.." guman Tobi yang jelas-jelas gak tahu jawabannya.

"Yah, coba kamu lihat, ada gak kelinci pake kacamata, un?" Deidara tertawa, tapi tidak terbahak-bahak*?*.

Tobi sweatdrop, "Yang benar, soalnya wortel mengandung vitamin A senpai!" jelas Tobi yang berhasil membuat Deidara diam sejuta rasa, ehh? Sejuta bahasa.

Tobi mulai membaca teka-teki di buku 'Teka-teki lucu' lagi. "Nah, kenapa orang buang air kecil kebanyakan di bawah pohon?" tanya Tobi.

"Soalnya biar gak kelihatan orang-orang, un,"

"Salah,"

"Ohh.. supaya pohonnya subur karena dikasih pupuk, un!"

"Salah,"

"Lah, terus, un?"

"Soalnya kalo manjat 'kan repot,"

Deidara sweatdrop ntah sudah berapa kali.

"Capek ah, un!" keluh Deidara.

"Dei-senpai nyerah ya? Skor kita 100-0 loh.." kata Tobi asbun(asal bunyi).

"Ok, senpai punya pertanyaan lagi," Deidara merebut buku yang sedari tadi digenggam oleh Tobi.

"Senpai! Itu buku-nya Tobi!" rengek Tobi.

"Hush.. ini punya Pein-sama juga," mendenger itu Tobi langsung diam. Deidara membolak-balikan halaman. "Hm.. aha! Apa persamaan tukang sate sama tukang soto?"

"Um.. sama-sama pake gerobak, ya?" jawab Tobi.

"Salah! Sama-sama gak jualan baso," Deidara tertawa lagi. Tobi ikut tertawa. Sepersekian detik kemudian Tobi merebut buku 'Teka-teki lucu' yang dipegang Deidara.

"Giliran Tobi!" Tobi membolak-balikan halaman, "Dari deket seperti kotoran, dari jauh seperti kotoran, tapi gak bau. Apa coba?" tanya Tobi penuh tanda tanya*?*.

Alhasil kepala Deidara dipenuhi tanda tanya, "Apa, un?"

"Foto kotoran, senpai!" Tobi tertawa. Deidara ikut-ikutan tertawa. Author juga tertawa. Pembaca diam seribu bahasa. Tobi, Deidara, dan Author mojok di pojokan.

Back to the story..

"Giliran senpai, un. Tapi gak lihat buku ya.." Deidara memejamkan matanya sambil mencari ilham*?*. Sepersekian jam kemudian lampu di atas kepalanya menyala. "Kepalanya ada sepuluh, kakinya ada lima, tangannya ada tiga, siapa kah saya, un?"

Tobi memasang ekspresi heran, tapi ekspresinya tidak bisa dilihat siapa-siapa —'kan pake topeng lollipop—, "Gak tau, senpai.."

"Saya pembohong!" Deidara tertawa. Tobi diam. Author juga diam. Pembaca sudah nyiapin kulit kacang buat ngelempar ke arah Deidara. Deidara lari ke toilet.

"Tadaimaaaa~" ucap segerombolan orang berjubah hitam dan ada gambar awan merahnya serempak. Delapan orang anggota Akatsuki lainnya ternyata sudah pulang dari misi mereka masing-masing.

Mendengar itu Tobi langsung berlari dan menghampiri mereka.

"Semua, selamat datang," sambut Tobi girang.

"Iya, Tobi-chan," jawab Konan.

"Mana Deidara?" tanya Sasori tiba-tiba. Kangen mungkin ya?

"Dei-senpai? Dia lagi ke toilet," jawab Tobi. Semuanya meng-oh serempak. "Ngomong-ngomong, tadi kalian semua habis dari mana?" tanya Tobi penasaran. Soalnya tumben-tumbenan kedelapan orang itu mendapat misi bersamaan.

"Oh.. itu sebenarnya.." kata Itachi dengan tampang-kasih-tau-gak-ya? Kisame menyenggol lengan Itachi sambil berbisik, "Shht.. jangan kasih tahu kalau kita—"

"Tadi kita ke Hawai, Tobi," jawab Hidan dengan bodohnya. Yaing lain —minus Tobi dan Hidan— sweatdrop. Ternyata Deidara mendengar perkataan Hidan dari balik pintu toilet.

Karena Tobi juga bodoh, dia tidak memberi reaksi apa-apa, "Oh.. Tobi mau oleh-olehnya dong!" mungkin bagi Tobi tidak masalah, tapi bagi Deidara..

JDAAR!

Tiba-tiba satu peluru besar terlempar ke arah mereka semua —untungnya meleset—, otomatis kesembilan orang itu tersentak kaget.

"ELO SEMUA LIBURAN TAPI GAK NGAJAK-NGAJAK GUAAA? DAN ELO BERANI-BERANINYA NINGGALIN GUA BERDUA SAMA TOBI?" teriak Deidara histeris, frustasi, stress, sambil mengendarai tank-nya ke arah mereka.

"De.. De.. Deidara? Be.. Beli di mana tank-nya? Ba.. bagus loh.." puji Pein biar Deidara gak marah.

"Hei! Deidara-baka! Beli di mana lo? Tank itu 'kan mahal!" kata Kakuzu si mata duitan. Deidara tersenyum kecut.

"Beli di pasar gelap, tenang aja Zu, nanti duitnya gua ganti setelah elo elo semua modar!" Deidara mengarahkan tank itu ke arah sembilan orang itu.

Melihat reaksi Deidara, kesembilan orang itu langsung lari dan tak pernah kembali.

.

.

.

Keenam, Deidara kesal karena ditinggal liburan ke Hawai. 'Kan sebentar lagi liburan musim panas selesai.

.

.

The End

Minggu, 02 September 2012

EXO FF | Only One

Tittle : Only One
Author : Sora14_LuKey a.k.a Me^^
Cast :
-Boy : Wu Yi Fan ( Kris )
-Girl : OC or you as readers
Genre : Romance, little sad :p
Lenght : Oneshoot ? Drable ?
Rating : PG-13
Language : Indonesia
Disclaimer : Semuanya punya Tuhan. Kecuali ff ini juga plotnya milik author. Tapi author juga milik Tuhan kok (?)

A/N : Cerita ini hanya cerita fiksi. Bila ada kesamaan dalam kehidupan nyata atau ada kemiripan dalam segi alur itu hanyalah kebetulan. FF ini terinspirasi dari lagu B1A4 – Only One, tapi gak keseluarahan aku kutip dari situ. Aku juga bingung ini ff atau SongFic O_o’a.

Ok thats all for me ! Enjoy the story ! Dont forget leave your COMENT ! You are good readers, aren’t you ? I believe you’re is a good reader. OK cekidot~!
PLAGIAT ? PERGI JAUH JAUH ! DONT FORGET FOR RCL guys !!~


_KRIS side_
.
.
Menangislah saat kau ingin menangis. Jangan terus larut dalam kesedihanmu
Aku akan merangkulmu sehingga kamu bisa tersenyum lagi

.
.
“Hey kamu gadis lemah !”

“Dia bukan gadis lemah ! Dia hanya payah ! Hahaha”

“Lihat tampilannya,astaga..mana bisa anak sepertinya masuk sekolah elit ini”

“Yah dia beruntung,dia bisa tertutupi oleh anak2 sekolah ini yang mayoritasnya orang2 elit. Tak seperti dirinya!”

“Jangan ejek dia terus. Nanti dia menangis, cupcupcup”

“Hahahaha”

Kau terus berjalan menunduk, melewati sekumpulan orang yang terus mencercamu.  Berusaha untuk tak mendengarkan ucapan mereka. Berusaha untuk menganggap bahwa ucapan mereka hanya angin lalu saja. Aku tahu telingamu pasti merasa panas karena kalimat cacian dari mereka. Tiap kali kau melangkah, saat itu juga berpasang – pasang mata menatapmu dengan tatapan yg tajam. Tatapan penuh kebencian dari mereka. Tatapan yg seolah – olah mengatakan ‘kau-adalah-makhluk-hina’

Dunia memang tak pernah adil padamu

Aku tak pernah melihatmu bahagia. Kau tersenyum, senyum kesakitan. Kau berusaha tersenyum saatkau menerima berbagai lontaran kalimat kejam itu. Sekali lagi, kau berusaha untuk tak memperdulikan tatapan mereka, kau mencoba menahan air mata yg siap menetes kapan saja bila kau berkedip. Tapi sekarang pertahananmu runtuh. Air mata mengalir melewati pipimu. Kau menagis, aku melihatmu menangis. Tapi aku hanya duduk manis dan tak melalukakan apapun. Betapa pengecutnya diriku ini.

Aku benci melihatmu seperti ini. Berpura – pura tegar padahal hatimu berkata bahwa kau sedang rapuh saat ini. Andai kau tahu, kau tidak sendirian. Aku selalu disini mengamatimu dari jarak yg jauh. Ingin rasanya aku menghampirimu dan merangkulmu lalu menghiburmu agar kau bisa tersenyum lagi. Tapi aku terlalu pengecut. Aku tak punya keberanian untuk itu. Aku pengecut !
.
.
Ketika kamu lelah, aku akan meminjamkan bahuku sehingga kamu bisa beristirahat

.
.

Tiap hari aku melihatmu disini. Duduk dibangku kayu yang usang sendirian. Memakan bekalmu dan sesekali memerhatikan lapangan basket. Siapa yg kau cari ? Apakah aku ? Itu tidak mungkin. Kau sama sekali tak mengenalku tapi aku mengenalmu bahkan lebih mengenalmu dari dirimu sendiri.
Mata yg sembab itu. Sorot mata yg mengatakan bahwa kau sedang lelah. Bahkan dimata indahmu itu aku sama sekali tak melihat sedikitpun kebahagian. Hanya guratan kesakitan yg kulihat tiap kali aku menatapmu. Sebegitu tersiksanya kah dirimu ?
Aku bersedia meminjamkan bahuku, hanya sekedar tempat untuk melepas ‘lelah’ mu. Kalau kau mau, aku akan meminjamkan bahuku ini kapanpun kau mau...
.
.
Aku berdoa semoga tidak akan ada air mata dalam mimpimu
Aku tahu kau akan terbang tinggi dalam hidupmu

.
.
Kau duduk dijendela kamarmu. Menatap betapa indahnya jagad raya ketika malam hari, langit kelam bertaburan ribuan bintang dan sang rembulan yg memimpin mereka. Sama sepertimu. Disini, aku duduk dijendela kamar, sama hal nya sepertimu.

(Note : Disini ceritanya rumah Kris sebelahan sama rumah si cewek )

Tapi aku tak sepertimu yg sedang menikmati indahnya langit malam. Aku menikmati pemandangan dihadapanku ini, menikmati pemandangan indah ketika kau tersenyum pada ribuan bintang diatas sana. Kau tersenyum. Melihatmu tersenyum adalah fenomena langka bagiku, melihatmu yg terlihat sangat bahagia membuat ujung bibirku tertarik keatas seperti dirimu. Tersenyum.
Kau turun dari ‘singgasanamu’. Menutup rapat jendela kamarmu dan kemudian aku melihat kau mematikan lampu. Sedikit perasaan kecewa menyelimuti perasaanku saat kau masuk kedalam kamarmu. Tapi aku berharap, semoga tak ada air mata dalam mimpimu. Karena aku hanya ingin melihatmu tersenyum seperti tadi. Jaljayo, good night~
.
.
-pagi hari dikelas Kris & a girl-
.
.
Jangan menangis lagi
.
.
Aku melihatnya duduk sendiri dibangku paling ujung. Lagi – lagi aku mendengar kalimat hinaan yg keluar dari mulut – mulut manusia tak berotak itu . Dari tempatku duduk sekarang, aku bisa melihat matamu yg berkaca – kaca dan nafasmu yg tak beraturan. Aku tahu kau sedang menahan tangisanmu sekarang. Kau mendongkakkan kepala dan tersenyum pada mereka. Senyum itu, hanya sebuah topeng belaka.  Aku mohon jangan mengangis lagi..
.
.
Walaupun dunia ini mencoba untuk melihatmu dengan tampilan yang sangat kecil
Aku bisa meyakinkanmu  untuk mengatakan bahwa kamu adalah satu-satunya

.
.
“Eh cewek – cewek main bulu tangkis yu ! Lapangan sepi !” teriak salah satu yeoja yg langsung disambut teriakan setuju dari para ‘kaumnya’ dan teriakkan penolakkan dari para lelaki. Aku ? Aku tak peduli.

“Hey ! Harusnya giliran laki – laki !”

“Tidak bisa, sekarang sudah jamannya emansipasi wanita!”

“Cih dasar seenaknya!” ucapku sekenanya.
Gadis itu menarik – narik lengan anak perempuan yg ada di kelas, kecuali kau. Hey kenapa ?

“Eh ! Lalu dia bagaimana ?” tanya seorang yeoja lainnya

“Dia ? Si gadis pendiam itu ? Dia lebih baik diam dikelas dan membaca buku. Dari pada bergabung dengan kita dia akan merepotkan,dia kan lemah !”

“Dia juga tidak ada apa – apanya kalau dibandingkan dengan kita ! Ayo cepat jangan buang – buang waktu !” timpal gadis itu lagi.

Aku melihatmu berjalan melewati sekumpulan orang yg sudah jelas – jelas menganggapmu tidak ada. Langkah gontaimu itu sudah cukup untuk memberitahukanku bahwa hatimu sedang sangat terluka. Hatiku merasa sesak, membayangkan bagaimana jika diriku yg ada di posisimu, saat aku beridiri dikumupulan orang banyak, aku sama sekali tidak dianggap. Malahan aku hanya dianggap sebagai sampah yg siap untuk ditendang. Itu benar – benar menyakitkan.
Hey tapi tenanglah. Walaupun dunia ini melihatmu seolah kau tidak ada apa – apanya. Tapi bagiku, kau adalah satu – satunya.
.
.
.
.
_GIRL side_

Disini aku. Seperti biasanya, duduk sendiri dan membawa bekal sendiri. Memikirkan betapa malangnya nasibku ini benar – benar membuat dadaku sesak. Aku berusa untuk bersabar tapi aku tidak mau membohongi diriku terus dengan tetap berpura – pura tegar. Selama 2 tahun aku sekolah disini, aku benar – benar kesepian. Apa yg salah dari aku ? Apa karena aku ini pendiam, miskin dan kutu buku ? Oh ayolah, dimata Tuhan kita ini sama.

Walaupun hati ku meronta – ronta ingin melawan mereka. Tapi ini lah aku, si gadis lemah yang hanya dapat menangis, mendengarkan mereka dan bersabar tanpa berkutik sedikitpun. Memaksakan senyumanku yg jelas – jelas hanya sebuah topeng untuk menutupi betapa payahnya diriku ini.

Aku merasa benci pada diriku sendiri yg terlalu mudah menangisi nasibku. Rasanya aku ingin membanting cermin, ketika aku melihat diriku di cermin dengan mata sembab, tatapan yg benar – benar menyiratkan bahwa aku sedang ‘sakit’, dan wajah yg kusam. Aku benar – benar payah.

Aku memandang kaleng soda ditanganku ini. Selalu seperti ini. Ingin sekali aku memberikan minuman ini padanya yg sedang kelelahan. Tapi aku sadar diri, jangankan menerimanya, yang ada mungkin aku akan dicaci maki seperti yg orang lain lakukakan padaku. Aku sudah memperhatikannya sejak lama, tapi lagi – lagi aku harus intropeksi diri kalau aku ini siapa dan dia itu siapa.

Melihatnya bermain basket dengan lihainya benar – benar membuat siapapun terpesona. Sosoknya yg cool memudahkan dia mendapatkan wanita cantik, tak seperti aku. Dia Kris, teman sekelasku yg sudah mengisi hatiku sejak lama. Tapi aku hanya bisa seperti ini. Memandangnya dari jauh..

Eh kemana Kris ? Bukankah tadi dia dilapangan ? Kemana dia sekarang ? Mataku menari dengan lincah mencari sosok jangkung rupawan itu. Tapi nihil, aku tak menemukan sosoknya.
‘Sial !’

Aku mengutuk diriku sendiri yg terlalu sibuk melamun hingga tak menyadari keberadaanya yg tiba- tiba menghilang. Mungkin dia sudah kembali ke kelas. Lebih baik aku pergi dari sini, tapi saat aku akan beranjak dari bangku ini tiba – tiba ada seseorang yg menahan tanganku. Eh ?

“Mau kemana ? Bukankah biasanya kau disini ?”
Suara itu..suara berat yg sangat familiar ditelingaku. Kris ?! Aku memandangnya tak percaya. Dengan jarak sedekat ini, membuat darahku berdesir kencang.

“Duduk” titahnya sarkasitik.

“...” aku hanya diam tak bisa berkata – apa. Aku terlalu shock, shock karena bisa duduk dengannya dengan jarak sedekat ini dan baru kali ini ada orang yg mau duduk disampingku

“Kau selalu sendirian ?”

Aku mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun “...”

“Maafkan aku..” dia menghela nafas berat. Dan  memandang lurus kedepan dengan tatapan bersalah.
Eh ? Maaf katanya ?

“Kau tak perlu minta maaf..kau tak salah”

“Yah.. yg salah itu mereka”

“Tidak” jawabku pilu.

“Lalu siapa yg salah ?”

“Tidak ada yg salah. Aku saja yg terlalu lemah..” aku rasa mataku mulai berkaca – kaca. Aku mohon tuhan, aku tidak mau terlihat lemah dihadapan orang yg aku sukai. Ah sial ! Air mataku menetes dengan sendirinya. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku, berharap orang disampingku ini tak melihat betapa lemahnya diriku ini.

“Tidak usah disembunyikan. Kau menangiskan ? Jangan merasa sendiri, disini masih ada orang yg peduli padamu, aku..”


Eh ? apa katanya ? dengan refleks aku memandangnya, tanpa menghapus air mata yg masih berlomba keluar dari pelupuk mataku.


Dia tersenyum dan menyeka air mataku.




DEG !


 

Ya tuhan aku hampir mati sekarang

“Maaf.. Aku ini bodoh  ! Aku berpura – pura tak peduli dengan penderitaan orang yg kucintai. Sebenarnya aku sangat peduli. Jangan menangis lagi ne ? masih ada aku. Dan.. jadilah kekasihku”

Apa dia bilang ? Dia benar – benar mengucapkan kata itu ? Ya tuhan jangan permainkan aku !!
Perkataanya sontak membuat mataku membesar. Aku butuh oksigen. Ya tuhan berilah oksigen yg cukup untukku.

“Pikirkan jawabanmu sekarang ok ? Nah..aku mau bermain basket dulu. Annyeong~” katanya sambil mengacak – ngacak rambutku

‘Maaf.. Aku ini bodoh  ! Aku berpura – pura tak peduli dengan penderitaan orang yg kcintai. Sebenarnya aku sangat peduli. Jangan menangis lagi ne ? masih ada aku. Dan.. jadilah kekasihku’


Aku melamun tak percaya dengan apa yg baru saja terjadi padaku. Kata – katanya masih jelas berputar – putar dalam otakku.


Ya tuhan aku mohon. Kalau aku sedang bermimpi, jangan kau bangunkan aku dulu. Mimpi ini terlalu indah untuk aku sudahi. Tapi kalau ini sungguhan, terimakasih banyak ya tuhan. Akhirnya aku menemukan secercah kebahagian dalam hidupku.
.
.
.
.
Kesedihan terbentuk di matamu yang tidak ingin jatuh
Dalam mimpimu ada awan gelap kasar yang tidak tampak tapi
Tersenyumlah
Jangan pikul kesakitanmu lagi
Buang saja ke langit yang tinggi
Aku ingin pergi bersamamu sekarang
Membuka sayap dan mengajakmu terbang tinggi
Membuatmu tersenyum dan tertawa bahagia bersamaku
Kita terbang bersama
Melewati hidupmu yg lama
Dan menembus kehidupan baru
Bersamaku..
Peganglah tanganku..








~T H E   E N D~
AN : Tantarantaraaaan selesai \(^O^)/
FF ini adalah ff kebutan. Karena aku ngerjainnya bener – bener ngebut dari jam 12 sampe jam 2 siang. Jadi aku mohon maaf kalau ff nya gak jelas, gak nge-feel, typo dan sebagainya. Aku janji aku bakal berusaha memperbaikinya. Silahkan kritik dan saran yg bermutu oKEY ? Syukur2 kalau ada yg muji ngekngekngek #ngarep# ok abaikan yg ini :D
OK sekian dan terimakasih ! Wassalam !~
Don’t forget ! RCL yooy bbrooo~!!!

Istilah dalam FanFic dan Anime Jepang

Bagi para fanfiction lovers pasti kadang bingung sama istilah istilah yang ada di fanfic itu. Aku tau beberapa istirah dalam fanfic atau manga, tapi enggak lengkap kekeke~
Pengetahuan aku tentang dunia manga atau fanfic masih dibawah rata-rata #eh#. Sebenernya aku sekarang ini lebih sering baca fanfic KPOP tapi istilah yang aku tau cuman dikit banget. Dibawah ini ada istilah – istilah dalam fanfic anime atau manga Jepang  yang aku ketahui, gak semuanya sih, karena aku juga tanya-tanya ke saudara aku yang (kayaknya) serba tau sama hal – hal berbau mistir errrr anime maksudnya. Jadinya sekarang aku tau deh kekeke~
Ok chekodok~~ #eh
 _____

Anime: Animasi dari Jepang

Ahoge: bentuk rambut yang keatas

Bishounen : Character pria yang cantik, alias cowok-cowok ganteng + manis + cute

Bishoujo : Character wanita yang cantiknya luar biasa

Baito : (diambil dari kata albeit -jerman- *CMIIW*) Kerja paruh waktu.

Chan : Panggilan akrab untuk anak-anak wanita

Cosplay (Costume Play) : kegiatan meniru tokoh/karakter tertentu dari anime/manga, termasuk
kostum, bahkan adegan-adegan khas character

Comiket : Festival komik/doujinshi yang diselenggarakan di Tokyo selama 2 kali setahun. Biasanya
dijual merchandise, action figure, dan doujinshi yang sifatnya limited edition disana

Doujin / Doujinshi : Karya yang dibuat penggemar, biasanya ceritanya diluar dari cerita asli (
mengarang bebas). Bisa saja berbentuk parodi.

Fan Service : Hal-hal yang tidak berhubungan dengan jalan cerita, hanya bersifat menyenangkan
pembaca

Fan Art : Gambar yang dibuat penggemar yang diambil (terispirasi) dari tokoh manga/anime

FanFic (Fan Fiction) : cerita yang dibuat penggemar,cerita bisa sejalan dengan cerita yang sebenarnya atau melenceng dari cerita sebenarnya

Fetish : Kesukaan pada suatu bagian tubuh tertentu, misal : Rambut, Wajah, dsb.

Futon : Kasur lipat yang biasa digunakan untuk tidur ^_^

Fujoshi : Sebutan untuk penggemar wanita yang menyukai genre Yaoi, shounen ai, dan homoseksual.

Fudansei : Sebutan untuk penggemar pria yang menyukai genre Yuri & shoujo-ai.

Fudanshi : sebutan untuk penggemar pria yang menyukai shounen-ai / yaoi (penggemarnya ga cuma cewe doang loh)

H (eijh = Ecchi) : Seperti hentai tapi tidak ada adegan sexnya.

Harisen : Kipas besar yang terbuat dari kertas, biasanya untuk memukul kepala

Harem : Genre dimana Character cowok yang dikelilingi character cewek

Hentai : Genre yang dipenuhi konten vulgar, dimana isi cerita mengenai sexual

Imouto: Adik perempuan

Kawaii : secara bahasa artinya adalah Cantik / Bagus / Cute

Kirei : secara bahasa artinya adalah Cantik

Kakkoi : secara bahasa artinya adalah Ganteng / Keren / Cakep

Kun : Panggilan akrab, biasanya digunakan untuk anak laki-laki

Kuudere: Karakter yang pendiam, tenang, dan sifatnya seolah tidak menganggap si pemeran utama, tetapi sebenarnya menyimpan perasaan cinta terhadapnya

Manga: Komik yang berasal dari Jepang

Manhwa : Komik yang berasal dari Korea Selatan

Manga-ka : Pengarang manga

Meganeko :Karakter Perempuan dengan kacamata..

Miko : Pendeta wanita jepang

Mahou Shoujo: Magical Girl/Penyihir Cilik

Mecha Musume: Perempuan yang digambarkan dengan memakai atribut/equip yang menyerupai mecha/robot

Moe: Kalo di artikan di di bahasa Indonesia ini artinya "Imut sekali/Imut banget" ini bahasa para otaku
 NTR (Netorare): Perselingkuhan

Otouto : Adik laki-laki

Otou-san : Ayah
Okaa-san : Ibu

Onee-chan : Kakak Perempuan

Onii-chan : Kakak laki-laki

Otaku : Sebutan untuk penggemar Anime/Manga/Tokusatsu. Dalam arti yang sebenarnya Otaku memiliki konotasi yang sangat buruk, dimana penggemar Anime/Manga/Tokusatsu itu sangar 'addict' dan tidak memperdulikan lingkungan sekitar.

Reverse Harem : (Kebalikan Harem) Character cewek yang dikelilingi character cowok

Reverse Trap : (Kebalikan Trap) Character cewek yang menyerupai character cowok

Shotacon : Ketertarikan kepada anak laki-laki dibawah umur (usia 7-13 Tahun)

Shounen : Serial yang ditujukan untuk pembaca laki-laki

Shoujo : Serial yang ditujukan untuk pembaca perempuan

Shoujo Ai : Genre cerita mengenai percintaan sesama wanita, namun tidak se-ekstrim "Yuri"

Shounen Ai : Genre cerita mengenai percintaan sesama pria, namun lebih se-ekstrim "Yaoi"

Sensei : Sebutan untuk Guru. Istilah Sensei juga digunakan para Manga-ka sebagai penghormatan
kepada Manga-ka.

Senpai : Sebutan untuk kakak Kelas

-San : Sebutan dibelakang nama, sebagai penghormatan, secara formal.

-Sama : Sebutan dibelakang nama, sebagai penghormatan. diartikan sebagai "Tuan". Untuk tingkat yang lebih tinggi.

Seiyuu : Pengisi suara character anime

Trap : istilah yang digunakan untuk character pria yang menyerupai wanita

Tsundere: Sifat karakter yang selalu menunjukkan kebencian terhadap pasangannya, tetapi di satu sisi dia mencintainya dgn tulus (Cth: Shana - SoS, Sanzenin Nagi - HnG)*credit : Feinschmecker

Yasashii : Cantik secara perilaku (kalem)

Yaoi : Genre yang menceritakan tentang hubungan percintaan antara laki-laki dan laki-laki (alias Maho ), lengkap dengan hubungan intim antara laki-laki dan laki-laki

Yuri : Genre yang menceritakan tentang hubungan percintaan antara wanita dan wanita, lengkap dengan hubungan intim antara wanita dan wanita

Yandere: Sifat karakter yang menunjukkan kepada pasangannya kalau dia peduli, cinta dan sayang, tetapi sangat overposesif dan kebanyakan menghalalkan segala cara agar pasangannya selalu menjadi miliknya seorang (Cth: Kotonoha - School Days, Aragaki Ayase - Oreimo)

Kata Mutiara di cerita Naruto

Di postingan  aku sebelum - sebelumnya, aku pernah sebut – sebut kalau aku suka Naruto karena dalam cerita Naruto banyak kata-kata yang menyemangati dan punya pesan moral. Nah dulu waktu aku kelas IX, aku pernah sengaja nulis kata – kata Naruto itu di buku catatan, karena waktu itu giliran aku yang jadi pengisi mading kelas. Aku pilih kata – kata dari dialog Naruto buat dijadiin mading. Waktu itu aku nyatet 83 dialog naruto yg menurut aku top banget lah, sisanya aku coppas dari FP Naruto kekeke~. Alhamdulilah temen aku suka mading aku dan mereka bilang “Ih Dit sumpah kata – kata kamu keren banget !” mereka gak tau padahal kata-kata itu dari cerita Naruto XD #ketauanbusuknya#. Okelah chekodok~~!
___________________________________________________________________________________

"Menunggu dan membuat orang lain menunggu adalah hal yg kubenci" (Sasori)

. "Aku harus percaya pada diriku sendiri, percaya bahwa aku adalah orang yang mereka percaya" (Uzumaki Naruto)

Zabuza: "Tidak ada orang yang mampu mengalahkanku"
Naruto: "Catat aku sebagai orang pertama yang melakukannya"

“Kalau tanganku patah, akan ku tendang dengan kakiku ini. Kalau kakiku patah, akan ku gigit dengan gigiku ini. Kalau gigiku dihancurkan juga, akan ku lihat dengan dengan tatapan penuh kebencian. Dan kalau mataku dihancurkan juga, akan ku gunakan kutukan untuk melawannya, aku pasti akan mengembalikan Sasuke” (Uzumaki Naruto)


“Penderitaan membuatku semakin kuat dan berkembang” (Pain)


“Seni itu adalah sesuatu yang rapuh, yang menghilang dalam sekejap” (Deidara)


“Aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan” (Hatake Kakashi)


“Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi shinobi yang meninggalkan sahabatnya lebih rendah dari sampah” (Uchiha Obito)


“Aku tak akan menarik kembali kata-kataku, karena itulah jalan ninjaku” (Uzumaki Naruto)


“Selemah apapun musuhku, aku tidak akan meremehkan mereka” (Aburame Shino)


."Aku hanya ingin hidup seperti awan. Bebas, dan tenang. Ketika aku tua nanti, aku mempunyai seorang istri dan mempunyai 2 anak, satu laki-laki dan satu perempuan, lalu aku meninggal duluan, dan begitulah kehidupanku berlangsung. Sayangnya semua tidak semudah itu, merepotkan sekali!" (Shikamaru Nara)


. "Aku sekarang bisa melihat segala sesuatu yang tidak bisa kulihat sewaktu aku masih menjadi manusia" (Pain)


. "Jalan hidup seorang murid adalah warisan dan estimasi dari sang guru" (jiraiya)


“Ninja Yang Paling Buruk adalah Ninja Pengkhianat Desa... Ninja Yang Lebih Buruk Dari Ninja Pengkhianat Desa Adalah Ninja Yang Membiarkan Temannya Dalam Bahaya....!!!" (Kakashi Hatake)

“Aku hanya ingin melindungi mereka, walau harus menjalani penderitaan seperti apapun” (Nagato)


“Masa depanmu adalah kematian” (Hatake Kakashi)


“Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku arti dari kuat yang sebenarnya” (Hinata Hyuuga)


“Aku akan menolongnya meski harus mengorbankan nyawa karena dia adalah temanku” (Shikamaru Naara)

.".. seperti apapun juga.. aku akan terus melangkah dan melangkah untuk menolong sasuke, walau harus mempertaruhkan nyawa seperti apapun.."( Naruto Uzumaki)


"jangan tarik kata katamu..sekalipun itu akan membawamu kepada kehancuran..karena kau laki laki,,dan itu adalah jalan ninjamu..(uzumaki naruto)


Kau adalah anaku, dan dengan kekuatan Kyuubi kau akan membangun kembali Konoha!" ( Minato Namikaze)


."aku ini tidak punya orang tua, aku selalu mrasa sendiri sluruh orang didesaku memandangku dengan tatapan kebencian, mereka menganggapku monster, sampai-sampai keberadaanku pun tidak mereka hargai, tetapi ada satu orang yang mengakui keberadaanku, ia adalah orang yang pertama kali mengakui kalau aku ini ada, dan selamanya takkan ku biarkan ia pergi, ia adalah sasuke , sasuke adalah teman terbaikku" (Uzumaki Naruto)



. "aku lebih menyayangi sasuke sebagai temannya, melebihi kau yang saudaranya sendiri" (Uzumaki Naruto)


"Tanpa arah dan tujuan, tidak ada gunanya seorang ninja hidup di dunia ini" (Guy Maito)


"kalau rasa keadilanmu menurun berarti kau melemah, dibawah rasa keadilan tidak ada kelemahan apapun!" (Kakashi Hatake)

“Kau lemah, kenapa kau lemah??? Soalnya kurang sesuatu, yaitu kebencian” (Uchiha Itachi)



"Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan" (Shikamaru Nara)


“Sepertinya aku harus meninggalkan Konoha demi menyelamatkan Konoha” (Jiraiya)



“Manusia tak kan pernah bisa menang dari rasa kesepian” (Gaara)



“Yang diperlukan oleh Shinobi bukan jumlah jutsu yang dapat dikuasainya, tetapi yang diperlukan Shinobi adalah tekad pantang menyerah” (Jiraiya)



“A loser is a loser” (Neji Hyuuga)


 “Kalau mau saling mengerti, lakukan saja setelah membuat lawan mengalami hal yang sama” (Yahiko)



“Kemampuan individu seorang ninja memang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah kerjasama tim” (Hatake Kakashi)



“Shinobi bukan dilihat dari cara hidupnya, tetapi bagaimana ia mati” & “Kehidupan Shinobi dinilai bukan dari bagaimana menjalaninya, tetapi dari apa yang sudah dilakukannya” (Jiraiya)


“Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau persepsinya sendiri, itu disebut kenyataan. Tetapi pengetahuan atau persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa saja kenyataan itu hanya ilusi, semua orang hidup dalam asumsi” (Uchiha Itachi


"Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu berguna untukmenempa diri sendiri" (Jiraiya)


. "Seseorang akan menjadi kuat apabila melindungi seseorang yang dicintainya" (Haku)


. "Saat kau mengenal kasih sayang , kau juga menanggung resiko kebencian" (Itachi Uchiha)


. "Keberuntungan juga merupakan kekuatanmu" (Guy Maito)



"Kau adalah jenius dalam kerja keras (Guy Maito to Rock Lee)


" Seseorang yang tidak tahu rasa sakit tidak akan tahu bagaimana kedamaian sejati adalah seperti" (Pain)


"Memanjakan dan mengasihani itu berbeda" (Yamato)


"Aku beritahu kau, Jutsub bukan hanya senjata saja!" (Shikamaru Nara
“Berbeda denganmu, jabatan hokage pasti akan kudapatkan, karena menjadi hokage adalah cita-citaku" (Uzumaki Naruto)

" Ketika orang terluka, mereka belajar membenci" (Jiraiya)


"Daripada suapan terakhir makanan selezat apapun atau diejek gendut, aku lebih tidak bisa memaafkanmu kalau kau menghina sahabatku !!!!!" (Chouji Akimichi)


"Seni itu abadi dan akan selalu dikenang" (Sasori)

"ART IS A BLAST !!!" (Deidara)

"Anak-anak yang mulai sekarang akan mengemban Konoha, itulah raja Konoha" (Asuma Sarutobi)


"Jika kamu percaya dengan impianmu aku akan membuktikan padamu bahwa kamu bisa meraih impianmu hanya dengan bekerja keras" (Rock Lee)

"Aku tidak suka dengan orang yang membohongi dirinya sendiri ditengah turunnya salju" (Uzumaki Naruto)


. "Tidak Semua Mimpi dan harapan akan terwujud sesuai dengan keinginan kita" (Orochimaru)


"Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar" (Tobi)


"Ular yang melata di tanah bermimpi terbang di angkasa itu hal yang mustahil. Kau yang ingin melakukan sesuatu dan mengincar anak ayam di sarang, malah berbalik diincar oleh mata rajawali yang terbang tinggi di langit" (Sasuke Uchiha to Orochimaru)


"Keadilanmu adalah membunuhku dan akatsuki, keadilanku adalah balas dendam terhadap konoha, semua ada latar belakang yang benar, lalu apakah kau dapat menjawab apa itu keadilan?" (Pain)


"Renge (teratai) konoha bersemi dua kali, saat kita bertemu lagi nanti aku berjanji akan menjadi orang yg lebih kuat" (Rock Lee)


"Kalau kau yakin dengan takdirmu, maka sejak awal seharusnya kau tidak mengikuti pertarungan ini!!!" (Naruto to Neji)


"Seseorang yang gagal menolong temannya tidak pantas menjadi hokage.." (Uzumaki Naruto)


" Saya tidak pernah kembali pada kata-kata sendiri" (Uzumaki Naruto)


"Lelaki manjadi semakin kuat saat ditolak.." (Jiraiya)


 "Kalau itu artinya cerdas... bodoh selamanya pun aku tak keberatan" (Uzumaki Naruto)

"Untuk mendapatkan sesuatu, kau harus rela mengorbankan sesuatu yg lain (Tayuya)


" Jika ada hal seperti perdamaian, saya akan menemukannya. Aku tidak akan menyerah !” (Nagato)




"Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya" (Naruto Uzumaki)


. "Kau adalah daun yang bermandikan sinar matahari, aku adalah akar yang tumbuh dan membusuk di kegelapan" (Danzo)


"Faith is better than any plan" (Nagato To Jiraiya)


"Sampai matipun aku akan mengejar cita-citaku" (Naruto Uzumaki)


. "Parents do believe in their children (Minato to Naruto inside Naruto)


. "It's ok, after all, I'm the fourth son (Naruto to Minato inside Naruto)


" Jika Anda ingin membunuhku, kutuk aku, benci aku, hidup Anda jelek, lari, dan lari, melekat pada hidup Anda " (Uchiha Itachi)
" Cinta melahirkan kebencian " (Madara Uchiha)


. "Ada satu hal yang pasti dan telah dibuktikan oleh sejarah.... bahwa manusia adalah makhluk yang sampai kapanpun tidak akan bisa saling memahami..." (Pain)


"Dia memang jelmaan rubah ekor sembilan,tapi kau harus ingat..dia berbeda dengan muridku yg lain,dia adalah murid kesayanganku" (Iruka Umino to Mizuki)


“Semua yang memiliki bentuk, suatu saat akan membusuk" (Orochimaru)


"Suatu saat nanti kita juga harus menjadi orang yang dipercayakan, bukan lagi orang yang mempercayakan, kalau mau jadi shinobi keren seperti Guru Asuma atau Guru Kakashi" (Shikamaru)


“Sekarang ada sesuatu yang saya mengerti sedikit lebih baik. Benci, sedih, bahkan sukacita. untuk dapat berbagi dengan orang lain ... Uzumaki Naruto dari melawan dia saya belajar bahwa. ia tahu rasa sakit seperti saya lakukan dan kemudian ia mengajarkan saya bahwa Anda dapat mengubah jalan Anda. Saya berharap bahwa suatu hari saya dapat dibutuhkan oleh seseorang. Bukan sebagai senjata menakutkan ... Tapi sebagai Kazekage pasir itu ...”



"Ninja itu harus mampu melihat yang terdalam dari yang terdalam" (Kakashi Hatake)


"Kalian hanya hidup sekali. Jalani kehidupan dan matilah dengan jalan kehidupan yang kalian inginkan.Tapi apapun jalan yg kalian pilih, jangan lupa untuk melindungi orang yg berharga dalam hidup kalian" (Minato Namikaze)


"The power to believe in yourself... That becomes the power that changes destiny" (Genma Shiranui)


" Anda hanya hidup sekali! Anda tidak perlu memilih jalan yang mustahil. Anda dapat hidup seperti yang Anda suka, mati seperti yang Anda inginkan ... Hanya ... tidak peduli jalan apa yang Anda pilih ... tidak pernah lupa untuk melindungi mereka yang berharga untuk Anda” (Sandaime)


“Kekuatan untuk percaya pada diri sendiri ... Yang menjadi kekuatan bahwa perubahan takdir”


“Tidak ada gunanya berlatih terus  jika Anda tidak percaya pada diri anda sendiri” (Gai Maito)

“Lindungi apa pun yang penting bagi Anda dengan kedua tangan, tidak peduli betapa sulitnya atau sedih itu, bahkan jika biaya hidup Anda”


"Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir" (Naruto Uzumaki)

"Aku akan melepaskan kutukan itu, kalau memang ada kedamaian, aku akan menemukannya, aku tak akan menyerah" (Naruto Uzumaki)

Jumat, 31 Agustus 2012

Photo Edited By Me^^ | Part I














 
DONT TAKE IT OR SHARE IT WITHOUT MY PERMISSION
AND DO NOT EDIT 
I TELL YOU !!!!

=Dita Diantana=

Manga Buatan Saya (Tugas GIt)






Manga-manga ini hasil buatan saya. Kalau gambar yang pertama itu bener-bener asli imajinasi saya dan tentunya dibuat oleh saya. Untuk gambar-gambar yg lain juga memang buatan saya sendiri, tapi masih melihat dari contoh gambar :)

~Made by Dita Diantana (X-5)

FanFiction Naruto | The Story Of Kakashi

-Genre  : Comedy gagal ==
-Pairing : SasuNaru,KakaIru

-Rated : T (Jaga-jaga)

-Disclaimer : Kishimoto-sensei, maafkan saya sudah menistai tokoh buatan muu..T.T

-Keterangan :

"…" : berbicara

'…' : dalam hati

#### : pergantian tempat diwaktu yang sama

~o~o~o~o~o~o~

-The Story Of Kakashi-

~o~o~o~o~o~o~

Disebuah rumah sederhana tampak Kakashi sedang berdiri didepan pintu bercat orenge tersebut dengan sekotak kue berada ditangannya.

"Hahh..padahal bertetangga,kenapa repot-repot segala mengantarnya ke sini, Iruka -koi terlalu perhatian pada Naruto,terkadang sifat posesifnya itu buatku cemburu.." gumam Kakashi lirih dengan background awan mendung.

Kakashi menekan bel.

Tingtong!Tingtong!

5 menit kemudian….

"Lamanyaa…langasung masuk sajalah."

Kakashi pun masuk ke dalam rumah Naruto yang memang tidak terkunci.(Warning : jangan ditiru,harus mendapat izin terlebih dahulu!) Lalu,arah pandangnya terpaku pada sepasang sepatu kets bewarna biru dongker yang ia yakin bukan milik Naruto walau warnanya terasa familiar dimatanya.

"..ada sasuke ya?" ucapnya langsung melepas sepatu dan beranjak ke ruang tengah.

"Naruto,kau dimana?"Kakashi berseru sambil meletakan kotak kue yang ia bawa dimeja.

"Naruto?"seru Kakashi lagi hingga langkahnya terhenti didepan pintu kamar mandi.

"Na-" Kakashi vakum.

#######

"Te-teme..kau bisa kan' melakukannya?"

"Hn,"

#######

Kakashi mengernyitkan sebelah alisnya. "Itu bukannya suara Naruto dan Sasuke?kTapi kenapa mereka berdua dikamar man- Jangan-jangan,Kukuku.."Kakashi tersenyum nista dibalik masker putihnya dan langsung merapatkan diri pada pintu kamar mandi.

#######

"Hn,hn!Jangan mulai lagi teme!Lihat situasi kenapa..nngh.." gusar Naruto dengan desahan menggoda,

"iya,tenang dobe!Aku sudah cukup berpengalaman kok..jadi tahan sedikit lagi ya."ujar Sasuke terdengar lembut.

"Te-teme..nngh,a-aku tidak kuat lagii~.cepat sedikit a-awh.."desah Naruto

########

Mendengar desahan ala uke Naruto didalam,otak ero Kakashi langsung menyala?Alasan?Oh ya.

-pertama : Setahu Kakashi,Sasuke dan Naruto merupakan pasangan terSENSUAL saat ini #mengalahkannya saat jamannya dulu,sigh#

-kedua :Mereka maksudnya,Sasuke dan Naruto (pasangan terSENSUAL saat ini) berada didalam 1 kamar mandi.

-ketiga : Terdengar suara erangan dan desahan yang menjanjikan.#dibagian ini yang Kakashi suka#

Alasan yang cukup kuat bukan? untuk membuat Kakashi berpikir Sasuke lagi –ngepiiip-Naruto dan membayangkan Naruto terbaring dilantai kamar mandi tanpa sehelai benang pun melekat ditubuhnya dan Sasuke yang berada diatas Naruto yang sedang 'mengini-itukan' MY GOD!Mereka melakukan adegan rated M dikamar mandi?...kukuku..Kakashi tambah merapat.

########

"Iya,dobe-chan!Sudah kau ON,kan?Aku masukan ya."

"TEME!CEPAT-angh,aku sudah tidak tahan-nnh!" terdengar suara nafas Naruto yang tersengal tak beraturan.

########

"Gila!Kayaknya sudah masuk bagian akhir ya?" ujar Kakashi. Dalam fase ini Kakashi membayangkan 'adenya' Sasuke masuk ke 'itunya' Naruto…'Sigh,aku harus lihat!' pikir Kakashi sambil celingak-celinguk. "Gak ada celah buat ngintip lagi!"sesalnya. "Tak apalah,yang penting bisa mendengar dan membayangkannya..kukuku…dasar 2 bagundal cilik." Kakashi berucap dengan menyeringai meseum…"Habis ini,aku mau langsung praktek dengan Iruka-koi,ah!" Kakashi mulai merapat ke pintu.

########

"Tahan,dobe!Jangan dulu keluar!Aku belum selesai!" seru Sasuke terdengar panik.

"Sasu-ke..Nnh..cep-ngh..at..TEME INI MAU KELUAAR!" jerit Naruto

########

"WTH?Naruto mau klimaks,ya?" gumam Kakashi makin merapat ke pintu,mimisannya makin deras..=.='

#######

"Iya!Tahaan,dobe!" Kakashi mendengar nada panik Sasuke ,terdengar…

Siiiinnng…drrrtt..BUSH!..

"Eh?"

########

"Eh?Suara apa itu?" Kejut Kakashi mendengar suara aneh dari dalam kamar terdengar lagi suara Sasuke.

########

"Sepertinya,memang mesinnya yang rusak."

########

"Mesin?" Tanya Kakashi bingung lalu terdengar suara bentakan Naruto.

########

"ARRGH!KUSO TEME!KAU APAKAN JET PUMPKUU?" teriak Naruto histeris.

"Ini salahmu sendiri dobe!Aku tadi hanya memancing airnya agar keluar,kenapa tidak pakai PAM saja sih?Jangan bilang kau tidak mengenal apa itu PAM,dobe?"seru Sasuke.

#######

Kakashi mematung, "Ja-jadi,jadi,ja..di..mereka cuma..benerin..jet pump?" gumam Kakashi dengan nada shock tidak bergeming dari posisinya sekejap semua pikiran eronya lenyap menjadi asap dengan efek sound 'bush'.Lalu terdengar suara bentakan Naruto.

#######

"A-awh..KATAMU TADI KAU SUDAH BERPENGALAMAN TEME!MEMANGNYA SALAH AKU PAKAI JET PUMP,HAH?TENTU AKU TAHU APA ITU PAM,TEME!HIII..ak-aku tidak tahaann,Iruka-nii!" dengan itu naruto langsung berlari kencang dan naasnya Kakashi masih berada didepan pintu itu..

BRUAK!Crooott!

Alhasil Kakashi terbentur pintu dengan sangat keras yang dibuka Naruto dengan tenaga gak sendiri sih,tidak sadar dengan korban keganasan tenaganya itu dan tetap berlari dengan tangan memegangi bagian bawahnya yang sudah tidak tahan dengan sesuatu yang mau keluar akibat panggilan alam yang mutlak harus dijawab.

Sasuke menatap punggung Naruto yang sudah tak terlihat lagi dan sudah bisa menebak uke tercintanya itu pasti pergi ke tetangga sebelah berinisial U.I –bukan universitas Indonesia- untuk menumpang buang air kecil.=.='.

Sasuke menghela nafas. "Hahh..dasar dobe,bukannya dari tadi saja melakukannya,malah menyuruhku datang kesini untuk benerin jet aku tukang ledeng apa,huh?" dengus Sasuke lalu beranjak ke luar dari kamar dan hendak menutup pintu kamar mandi,saat itu Sasuke melihat seseorang yang ia -sangat- kenali dalam keadaan mengenaskan.

"Kakashi?Are you oke?" Tanya Sasuke bingung melihat Kakashi bersimbah darah dibalik pintu..

..OMAKE

SEEERR... "Huwwwaaa!Legaaanyaa.."

"Naruto,Naruto,Kau tahu jet pump mu rusak,bukannya panggil tukang ledeng malah Sasuke-kun yang kau panggil."

Naruto nyengir. "Yah,biarkan darurat,kok."

Iruka tersenyum jahil."Hehe..jadi cuma kepikiran Sasuke-kun saja ya?"

blush!

"Iruka-nii,apa-apaan sih!"jawab Naruto salah tingkah.

"Hehe..oya,Kakashi ada dirumahmu tidak?Tadi aku menyuruhnya mengantar kue ke rumahmu."Tanya Iruka.

Naruto menjawab bingung. "Nani?Kakashi-nii?Bahkan,aku belum bertemunya hari ini."

"Ha?Lalu dia kemana?"

Naruto hanya menaikan kedua bahunya.

Andai sekarang Iruka tahu bahwa sang seme sedang dalam keadaan sekarat akibat pendarahan dihidung dan kepala.=.='

Finish

FanFiction Naruto | Ujian Ala Harvard

By: Uchiha Yuki Sasori

Hari ini kelompok Akatsuki menghadapi tes dalam rangka masuk Harvard University. Well, menurut ku sih, harapan mereka terlalu mustahil, melihat kualitas IQ mereka yang di bawah pas-pasan. Here the tests!

MULTIPLE CHOICE TEST:

1. )Apa yang menjadi pusat Tata Surya kita?

     A. Matahari      C. Haripoter

       B. Hidunghari    D. Hariminggu

Tobi: (dengan sangat yakin menjawab) D

Itachi: A

Pein: A (nyontek Itachi)

Kisame: B dan C (Gak yakin)

Sasori: D (nyontek Tobi)

2. ) Kota apa di Jepang yang pernah di bom AS selain Hiroshima?

A. Baghdad C. Nagashaki

B. Honshu D. Honda Supra X

Tobi: C (Feeling)

Itachi: B

Pein: A (Ngerpek tapi salah halaman)

Kisame: C dan B (Gak yakin)

Sasori: D (Mengidamkan Honda Supra X)

3.) Dalam bahasa Jepang, ada 3 macam huruf / tulisan. Hiragana, Katakana, dan?

     A. Suzanna     C. Tepung

     B. Kanji     D. Ketan

Tobi: (dengan sangat yakin) B

Itachi: A (Suzanna Fan Club)

Pein: C (Ngasal)

Kisame: B, C, dan D

Sasori: B, C dan D ( Nge-Copy Kisame)

4.)  kalo b c, maka ac ?

     A. b     C. s

     B. c     D. Z

Tobi: Z (Terinspirasi inisialnya Zetsu)

Itachi: S (terinspirasi inisialnya Sasuke)

Pein: Z (Terinspirasi inisialnya Zabuza)

Kisame: S (Terinspirasi inisialnya Sakura (?))

Sasori: S (terinspirasi inisial namanya sendiri)

5.) "What do you mean" mempunyai arti?

       A. ngemeng epe    C. saya mau jadi babu

      B. maksud lo?         D. ana ghofur minna ababil

Tobi: C ( terinspirasi cita-citanya sendiri)

Itachi: A dan B

Pein: D (Arabic wanna be)

Kisame: C (nyontek Tobi)

Sasori: C dan D


Essay Test:

1.)  ...adalah Bapak klasifikasi hewan.

Tobi: Tobi Hagazarabasha

Itachi: Carolus Linaeus (pernah di ajarin Sasuke)

Pein: Carolus Tarzan

Kisame: …..

Sasori: yang jelas bukan Bokap gue!

2.) Jepang di sebut Negeri Sakura dan…

Tobi: SASUKE!

Itachi: Negeri Tulip

Pein: SASUKE! (Nyontek Tobi)

Kisame: ….

Sasori: macan Asia

3.) Arti dari kanji Misao adalah…

Tobi: Mama Sinchan! (produsen)

Itachi: Mama Sinchan! (Konsumen tingkat 1)

Pein: Mama Sinchan! (Konsumen tingkat 2)

Kisame: Mama Sinchan! (Konsumen tingkat3)

Sasori: Mama Sinchan! (Konsumen tingkat 4)

4.)  2 buah garis akan membentuk sudut 90 derajat jika posisi garis-garis itu….

Tobi: Tegak lurus

Itachi: Telentang!

Pein: Nungging

Kisame: Sujud

Sasori: Sexy!

5.) I….(belajar) English every day

Tobi: Sinau

Itachi: Study Tour

Pein: Tour (nyontek Itachi tapi Cuma dapat Tour nya aja)

Kisame: Mere jane kuch hai karoge!

Sasori: Mere jane kuch hai karoge (nyontek Kisame, feelingnya langsung jelek)

ESSAY Lima Mata Pelajaran :

1. IPA: Jika terdapat massa 20 gram dengan gaya gravitasi 9,8m/s dan di tarik kearah vertical dengan gaya 40N dalam jarak 100 km dan waktu 23 sekon, tentukan sampai dimana benda tersebut nyampek dan apa yang akan di lakukan pemiliknya!

JAWABAN:

Tobi: Di rong-rong Gang Jambu belakang rumah Mbok Ijah jam 9.45 a.m. dan benda itu akan di pakai untuk ngerokin Bi Ijah yang masuk angin (koin cepek)

Itachi: Di Konoha, ruang Hokage, di pakai untuk nyambit Naruto (?)

Pein: Di tempat dimana bertemunya ruang dimensi kalbu langit dan bumi yang terasa pedih di hati dan menyisakan sejarah silam berkabut airmata (?). untuk nyambit orang yang punya khayalan tentang tempat kayak tadi

Kisame: laut, mancing

Sasori: hhhh…..boring!

2. IPS: Jelaskan isi buku diary dari Panglima Jepang pertama dan sebutkan dimana

ciuman pertamanya berlangsung!

JAWABAN:

Tobi: Dia gak punya pulpen, jadi buku diarynya gak ditulisi apa-apa. 1st kiss nya di rumahku dengan nenek buyutku

Itachi: Ada tulisan "Dont open or ill kill you!" …. Jadi gak tau deh isinya apaan. 1st kissnya ya jangan Tanya aku.

Pein: Baca sendiri aja deh!

Kisame: Males baca! Gak penting!

Sasori: Bukunya dah ikut angus bersama hangusnya kota Hiroshima dan Nagasaki. 1st kissnya….hmm…ya di bibirlah! Bego!

3: BAHASA: buatlah puisi bertemakan cinta dan kasih sayang

JAWABAN:

Tobi: "Cintai aku brownies….Bagiku kamu berondong manis…(?)

Itachi:…….

Pein: Cinta adalah nama artis…. Kasih adalah nama sinetron….sayang adalah nama kucingku….(?)

Kisame: Cinta….Kasih….Sayang….Cinta Kasih Sayang….

Sasori: CINTA ADALAH HAL PALING NORAK! BULLSHIT! APAAN TUH? HWAHAHAHA…! NO LOVE IN MY LIFE!

4.  MATEMATIKA: (8954367)2 berapa?

JAWABAN:

Tobi: itu nomor series hp ya?

Itachi: pokonya hasilnya lebih dari 10 juta

Pein: itu nomor telepon rumah Pak Lurah

Kisame: 1 0 ≠ x 990,5 + (100 + X2) : y α / β - ∑ X6 sinΩ 900

Sasori: ……(malah nyatet nomor2 itu di hpnya! Siapa tau dapat kenalan)

5.  Bahasa INGGRIS: translit dalam B. Inggris kata2 berikut ini: Harimau hari dua gadis belajar
JAWABAN:

Tobi: Wadaoh! Pusing!

Itachi: Tiger Day two girls learn

Pein: TAI GEDE TUGELEN!

Kisame:….(pingsan setelah nulis rumus matematika tadi)

Sasori: Gak penting! No meaning!




HASIL TEST IQ :

TOBI: IQ pas rat-rata

ITACHI: IQ rata-rata + 0,0000001

PEIN: TIDAK TERDEFINISI

KISAME: IQ NYUNGSEP

SASORI: AGAK DI ATAS KISAME DIKIT

KEPUTUSAN: TOBI, ITACHI, PEIN, KISAME DAN SASORI DI TERIMA DI HARVARD UNIVERSITY SEBAGAI CLEANING SERVICE!

FanFiction Naruto | Akatsuki Modus Yadong

Disuatu siang disebuah markas reot nan lapuk milik organisasi kesayangan kita, siapa lagi kalau bukan akat nikah, eh ralat akatsuki maksudnya. Markas yang dipenuhi oleh berbagai jenis dan tipe *?* makhluk itu, kini tampak sepi dan tidak ramai seperti biasanya. Ya, karena si troubelmaker *bener gak tulisannya? Author malas buka kamus nih!* Tobi , sedang setia menemani Zetsu berfotosintesis di halaman depan.

Sementara itu, di ruang TV milik akatsuki, tapi sebenarnya ruangan itu tidak pantas dibilang ruang TV. Heh, kenapa? Karena akatsuki sebenarnya tidak punya TV. Karena Kakuzu bendahara(m) kere itu terlalu menyayangi duit-duitnya. Tapi si leader akatsuki yang (tidak) tercinta, Pein tetap ngotot untuk membuat ruangan itu di dalam markas mereka.

Ya, sepertinya sang ketua sangat berangan-angan untuk memiliki TV, namun sepertinya akatsuki terlalu kere untuk mengabulkannya. =.="

Terlihat beberapa jenis makhluk, yaitu pemuda uchiha keriputan *plak*, sesosok banci blonde *dhuarr*, maniak jashin *sreet-?-*, dan seorang atau seorang ikan jadi-jadian berwarna biru norak *jreet-?-*, yang sudah diketahui bernama Itachi, Deidara, Hidan, serta Kisame yang sedang bermain kartu dengan wajah penuh coretan krim mahal milik Itachi, sebenarnya sih sayang. Tapi kalau memakai arang, pasti akan dilarang Kakuzu dengan alasan membuang-buang kayu *?*

"Nah sekarang giliranmu, tunjukan kehebatanmu" tantang Itachi seraya melemparkan kartu bergambar wajah Kakuzu*?*

"Kau akan kalah, uchiha!" balas kisame, ia melemparkan kartu bergambar Sasori sedang tidur memeluk teddy bear, dengan sangat imutnya sampai-sampai Deidara ingin merebut kartu itu dari tangan bersisik Kisame.

Sedangkan Hidan dengan santainya mengeluarkan kartu bergambar Deidara sedang berdandan*?*, sedangkan Deidara hanya pasrah seraya mengulurkan kartu bergambar kohai tercintanya, Tobi.

Tapi, kenapa kartu yang mereka mainkan bergambar wajah para anggota akatsuki? Ya, karena saking kerenya akatsuki, mau main kartu aja susah, sampai-sampai mengganti kartunya menjadi foto anggota yang dikumpulkan saat pendaftaran masuk akatsuki*?*

"Yei, kau kalah Dei. Fufufufu..." tawa Hidan dengan lebarnya, sampai-sampai samahada milik Kisame hampir saja tersedot masuk, kedalam mulutnya.

"Ya, kalah, un!" runtuk Deidara. Ia pun menghamburkan semua foto kartunya ke lantai.

"Pantas aja loe kalah melulu, Dei. Liat aja kartu loe gambarnya muka Zetsu lagi molor, Pein lagi ngiler, sama foto yang ngeclose-up muka gue?" ucap Kiasame shock, setelah tahu bahwa fotonya masuk dalam jejeran kartu milik Deidara.

Itachi tertawa renyah, "akhirnya partner gue yang satu ini, mengakui juga bahwa mukanya termasuk daftar kesialan. Xixixi."

Empat sudut siku-siku kemarahan berkedut di dahi Kisame, tidak terima dengan ejekan partner keriputannya satu itu. Namun, Kisame masih menahan amarahnya, tumben nih.

"Kalah lagi, kalah lagi, un!" runtuk Deidara lagi, ia kemudian merapikan olesan krim mahal yang telah dicolekkan padanya dengan tatapan nepsong teman-temannya.

"Loe cantik kaya gitu," puji Itachi dengan tatapan nepsong tingkat akutnya. Sampai ketiganya bergidik ngeri melihatnya.

Deidara pun sweatdrop, "Kis, boleh pinjem samahada loe dong" pintanya.

"Buat apaan? Jangan-jangan mau loe jual ya?" ucap Kisame curiga, seraya memeluk samehadanya erah-erat.

Deidara pun menjadi dobel sweatdrop, "gak donk, Kis. Lagian siapa juga yang mau beli samehada butut loe itu!" ucap Deidara agak kesal. Tapi, untuk menjaga keselamatannya, kata 'butut' itu diucapkannya dengan sangat teramat pelan, sehingga hanya ia, author dan readers yang tahu*?*

Baiklahkita tinggalkan mereka yang sedang bergaje ria itu, sementara itu di halaman markas tersebut, terlihat Tobi yang sedang berjongkok menatap Zetsu dengan seksama.

"Senpai..." panggil makhluk loly itu.

"Hn."

"Kapan selesainya?"

"Bentar lagi."

"Dua jam yang lalu senpai juga bilang bentar lagi. Tobi bosen nih senpai, senpai gak ada berubah soalnya."

Zetsu pun sweatdrop, "memang kita apaan? Kita ini berfotosintesis, bukan bertransformasi, Tobi."

Tobi pun hanya ber-oh ria mendengar penjelasan singkat senpainya itu, sebagai respon bahwa ia tidak mengerti, sama sekali.

.

.

"Hey, Kakuzu, lain kali aku tidak mau ikut berbelanja denganmu, martabatku sebagai leader kesayangan akatsuki turun nih!" maki Pein di saat berjalan pulang menuju markas mereka.

Makhluk bercadar disebelah Pein menoleh, "kenapa?"

"Pokoknya gak mau lagi! Aku malu!" Pein ngotot. Bagaimana Pein tidak malu, alasannya ikut berbelanja dengan Kakuzu di siang panas seperti ini agar ia tahu penggunaan uang kas oleh Kakuzu, bukannya menjadi kuli angkut dadakan. Mana gak pake dibayar lagi! Pantas saja Pein kesal begitu. Padahal menurut author, wajah Pein lebih cocok menjadi kuli angkut daripada menjadi leader akatsuki.

Hey, Pein itu kata author, bukan kata narator. Jadi, jangan menatap narator seperti itu.

Sesampainya di markas reot itu, Pein menghampiri Tobi yang masih memandangi Zetsu. Dengan kata bajakannya*?* ia menyuruh masuk kedua anggotanya itu.

.

.

"Minna-san un, ada yang liat danna gak, un? Dari tadi gak kelihatan, un," tanya Deidara seraya celingukan mencari danna-nya yang tidak kelihatan dari tadi.

"Iya, Konan juga gak kelihatan daritadi. Jangan-jangan?" Itachi memasang tampang curiga tapi lebih menjurus kearah nepsong.

Kisame bergidik ngeri, "apaan maksud loe, Chi?"

"Aku tahu maksud Ita..."

"Ayolah Konan-san ayo coba, gak apa-apa " terdengar suara Sasori dari arah kamar Konan.

"Gak mau, sakit Sasori-kun" terdengar suara Konan yang sepertinya dibujuk untuk melakukan sesuatu.

Hidan menggantungkan kata-katanya, setelah mendengar suara itu.

"Glek" semua menelan ludah masing-masing, dan mulai berpikir apa yang terjadi disana.

Sedetik kemudian, mereka berempat sudah berada di depan pintu kamar Konan yang tertutup.

"Suara mereka tidak terdengar jelas," bisik Deidara. Ia kemudian pergi ke dapur mengambil sebuah gelas kaca satu-satunya dan menempelkannya pada pintu.

Semua memandang Deidara dengan heran, "buat apa itu, baka?"

"Biar aku bisa mendengar lebih jelas, baka, un!" balas Deidara.

Kisame dan lainnya pun pergi kedapur dan kembali ke depan pintu kamar Konan. Deidara lagi-lagi harus sweatdrop, melihat Kisame membawa piring, Itachi membawa panci, dan Hidan membawa galon.

"Baka!" bisiknya.

Sementara itu, suara Konan dan Sasori kembali terdengar. “aaaaahhh....tidak masuk Sasori-kun jangan dipaksakan,sakit tau!”

"Nanti tidak akan sakit, Konan-san. Lama-lama bakalan pas, jadi gak sakit lagi."

"Tapi, pelan-pelan ya."

"Iya, tenang saja."

“Aauu...Sasori-danna pelan-pelan, nanti bisa lecet,aku sudah tidak tahan lagi..aauuu sakit!”

“i iaa...tenang ,bentar lagi masuk ko ! tahan dulu,tanggung dikit lagi!”

Kamar Konan kembali hening sejenak, para penguntit itu, mulai berpikir aneh-aneh, bahkan Itachi kembali menunjukkan wajah nepsongnya. Hidan dan Kisame mulai mengelap darah yang mulai menetes. Sedang Deidara hanya memasang wajah cengo, tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

.

.

"Kami pulang," seru Tobi dengan riangnya. Diikuti oleh Pein, Kakuzu, dan Zetsu yang disuruh menghentikan acara fotosintesisnya oleh Pein dan disuruh menbantu mengangkut barang-barang.

"Sssstttt..." seru para penguntit.

"Sedang apa kalian?" tanyanya heran melihat keempat anggotanya yang sedang memasang telinga mereka masing-masing didepan kamar Konan.

"Sssttt..." mereka kembali ber-sstt ria, sambil menempelkan jari mereka dimulut masing-masing.

"Ada apa sih?" tanya mereka penasaran. Akhirnya mereka berempat, Pein, Kakuzu dan Zetsu serta Tobi ikut menguping didepan pintu kamar Konan.

Tanda tanya memenuhi kepala mereka bertujuh. Kenapa cuma bertujuh? Karena Tobi anak baik tidak masuk dalam hitungan, yang didalam kepalanya sekarang bukanlah tanda tanya, namun hanya gambaran lolipop*?*

Lagi-lagi terdengar suara mencurigakan dari arah kamar Konan,
"aduh sakit Sasori-danna, su-sudah lah aku sudah tidak kuat lagi!" suara Konan terdengar lirih.

"Gak apa-apa Konan-san, sudah nanggung nih. Coba digerakkan dulu," terdengar suara bujuk Sasori.

Suasana kembali hening. Pein yang mendengar suara itu, langsung roboh dengan mulut berbusa. Mungkin itu karena shock atau karena tadi pagi Pein meminum air sabun cucian piring yang diletakkan dalan gelas? Entahlah hanya DJ yang tahu...

Zetsu hanya bisa memasang wajah bingung sambil berdiskusi dengan kembarannya. Kakuzu hanya bersikap biasa saja seraya menghitung uang receh miliknya.

Suara kembali terdengar, dan lagi-lagi suara Konan, "tuhkan Saso-kun, lecet nih."

"Kan cuma sedikit aja Konan-san, yang penting sudah masuk.ayo sekarang coba gerakkan"

“baiklah.......a aduuhh sakitt !!! a aku sudah tida tahan lagi! Ayo lepaskan!”

“Ahhh..Konan-san inih ! kan baru sebentar ! ayo teruskan lagi!”

Suasana didepan pintu kamar mulai terasa panas, sampe Hidan Itachi banjir keringat dingin, kisame tepar kekurangan air*?*, Deidara menutup kedua mata Tobi menggunakan tangannya.

"Senpai, Tobi kan mendengar pake telinga, bukan pake mata, senpai," ralat Tobi yang kebetulan agak pandai hari ini. Deidara hanya terkekeh, kemudian ia langsung memindahkan tangannya untuk menutup telinga Tobi.

Kakuzu dan Zetsu malah sibuk memandangi Pein yang masih diterjang gejala kejang-kejang. Namun, dengan segera Pein bangkit dan memasang wajah murka dengan background api neraka dengan Kisame dan Kakuzu sebagai penjaganya*?*.

BRAKKK!

Pein mendobrak pintu kamar Konan dengan bringasnya.

"Ya, pintunya rusak..." tangis Kakuzu pecah, meratapi pintu yang rusak.

"Sasori, apa yang sedang kalian lakukan?" bentak Pein dengan menggunakan mikrophone cucian eh curian dari rumahnya hokage.

"Heh?" yang ditanya hanya menoleh bersamaan dan memasang tampang bingung.

Olala...

Ternyata Konan dan Sasori sedang mencoba sepatu baru. Sasori yang tengah berjongkok layaknya seorang pangeran yang memasangkan sepatu kaca di kaki cinderella Konan yang tengah duduk manis diatas kursi.*ciee*

"Eh, Pein-kun sudah pulang ya?" Konan bertanya dengan wajah polos.

"Eh, iya, Konan-chan. Kamu lagi ngapain sama si 'bonsai merah' itu?" Pein menunjuk Sasori yang sedang cengo dengan manisnya.

Yaelah, yang namannya orang ganteng, biar cengo tetap aja manis. Abaikan paragraf yang satu ini. Tidak penting.

Konan tersenyum manis, "lagi nyobain sepatu dari Sasori-kun, bagus deh. Tapi kekecilan, terus sama Sasori-kun masih dipaksain, makanya kakiku lecet. Memang ada apaan sih?''

"Memangnya, kalian pikir kami lagi ngapain?" Sasori berdiri dan menatap curiga kearah akatsuki lainnya.

"Mereka pikir, senpai berdua melakukan eheM, nah Tobi gak tahu maksunya apaan, senpai," jawab Tobi lancar tanpa diminta.

Empat buah sudut siku-siku kemarahan berkedut di dahi gadis origami itu. "apa kalian pikir kami seperti?" marahnya.

"Keterlaluan," respon Sasori meniru semboyan salah satu artis favorit Pein.

Semuanya minus Tobi dan Zetsu (yang sudah menhilang dibalik tembok) mengeluarkan keringat dingin. "Kalian!" Konan membunyikan jari-jarinya.

Taklama...

PRANGG! BUAGH! PLAKK! JREET! MEONG! UN UN~*?*!

30 Menit kemudian...

"Ayo Konan-san, kita pergi menukarkan sepatu ini" ajak Sasori.

Konan mengangguk setuju, "aku juga malas di markas."

Akhirnya mereka meninggalkan markas beserta para penghuninya yang tengah menderita karena luka pukul, luka gores, luka sabetan, luka bakar, luka kena setrikaan dan luka-luka lainnya. Sedangkan para penghuni yang selamat, Tobi, Kakuzu, dan Zetsu hanya diam dan membiarkan mereka semua.

"Ya, itulah akibatnya jika cepat berpikiran aneh-aneh, tahu rasakan?" nasehat Zetsu.

"Haaa~" mereka semua akhirnya tepar.

Selesai